Cerita Pendek (Cerpen) Tugas Sekolah
Alunan Janji kecilku
created : Ade Rizky Amalia
created : Ade Rizky Amalia
Kringgggg ,
kringggggggggggggg , kringgggggggggggggggggg
….
Alarmku
berdering dengan keras, dengan malas akupun mematikannya. Pagi ini udara
terasa dingin, membuatku ingin kembali bersembunyi dibalik selimutku yang
hangat.
“Arla , ayo bangun. kamu tahu adzan subuh sudah
berkumandang sejak 15 menit yang lalu".
sebenarnya aku sudah bangun sejak 20 menit yang lalu, namun entah
mengapa mataku terasa berat untuk dibuka.
“um-hm, aku sudah bangun sejak tadi “. mataku perlahan dapat dibuka, terlihat buram bayangan Riri yang sedang membuka jendela kamar. aku dan Riri telah bersahabat sejak kecil. Sekarang dia menjadi teman satu kamarku di asrama sma pop5icle.
“um-hm, aku sudah bangun sejak tadi “. mataku perlahan dapat dibuka, terlihat buram bayangan Riri yang sedang membuka jendela kamar. aku dan Riri telah bersahabat sejak kecil. Sekarang dia menjadi teman satu kamarku di asrama sma pop5icle.
“bisakah kau segera sholat dan bersiap-siap untuk
bersekolah ?“ dia berbicara sambil membereskan buku yang berserakan dimeja,
mungkin dia belajar semalam.
“
ya , tentu “ aku mencoba untuk beranjak dan mengambil wudhu tapi tiba-tiba
kepalaku terasa sangat pusing, aku kembali terduduk. entah apa yang terjadi
pada tubuhku akhir-akhir ini, semua tubuhku terasa salah dan akhirnya aku
memutuskan untuk tidak pergi ke sekolah hari ini. “sepertinya ada yang salah
dengan tubuhku “
“
apa kau baik-baik saja ?” Riri menatapku dengan panik .
“
wow , kau khawatir . itu membuatku senang , haha . seperti yang kau lihat ? apa
aku terlihat baik-baik saja ?”
“ok
cukup , aku akan mengizinkanmu nanti . apa kau akan pergi ke dokter ? “
“tentu
. apa kau tidak ingin bersiap-siap pergi
ke sekolah ? pembina asrama 5 menit lagi akan datang dan berteriak menyuruhmu
mandi “
“oh
tuhan , aku hampir lupa . terimakasih telah mengingatkanku ”
Selesai sholat subuh, aku mencoba
untuk memejamkan mataku sejenak mencoba untuk bertanya pada tubuhku apa yang
salah dengannya dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke dokter langgana Mom
dan Dad. sebelum pergi, aku melihat high
heels hadiah Mom tahun lalu dan entah mengapa aku sangat ingin memakainya.
aku pergi menaiki taxi yang sengaja
dipanggilkan Pembina asrama untukku . baru 5 menit taxi itu berjalan ,
tiba-tiba aku memutuskan untuk tidak pergi kedokter , mungkin aku hanya merasa
lelah dan membutuhkan udara segar. jadi, aku memutuskan untuk pergi ke puncak. jarak antara asrama dan puncak hanya memakan waktu 30 menit, sesampainya di
puncak aku memutuskan untuk membiarkan taxi itu pulang karena sepertinya aku
akan lama berada dipuncak.
Dari atas puncak, aku bisa
merasakan bagaimana udara segar menyapa tubuhku. dedaunan ikut
bergoyang-goyang tertiup angin seakan mereka gembira dengan kehadiranku, aku
tersenyum dan bertanya apakah aku bisa menikmati ini selamanya ? atau hanya
detik ini juga ? terkadang aku terlalu pusing untuk memikirkan hal-hal yang
diluar kemampuanku, dan itu hanya akan membuatku gila. disaat aku menikmati
semua itu, aku merasa ada sesuatu yang keluar dari hidungku, aku segera
merabanya dan benar saja darah segar menetes dari hidungku. dan untuk kesekian
kalinya aku mimisan lagi, untung aku selalu membawa tisu kemanapun aku pergi
sehingga aku dapat sedikit menanggulanginya. aku tak tau apa penyakit yang ku
derita saat ini dan aku tak akan pernah perduli tentang itu. perlahan darah
yang keluar dari hidungku berhenti dan aku hampir saja lupa kalau aku membawa
Polaroid. dari atas puncak aku bisa
melihat hampir keseluruhan kotaku, tanpa buang waktu aku segera memotretnya.
matahari pagi yang bersinar memberikan nuansa lembut pada foto itu , dan aku
tersenyum puas melihatnya.
Sebuah
burung merpati terbang melewatiku dan berhenti di sebuah pohon yang kurasa tak
asing bagiku , hanya saja mungkin pohon itu terlihat lebih besar dan rimbun . ya aku ingat betul itu pohon tempat aku
menguburkan kotak masa laluku . aku berlari menghampiri pohon itu dan menemukan
batu berukuran sedang terletak dibawahnya , aku yakin itu tempatnya . segera
aku menyingkirkan batu itu dan mulai menggalinya dan benar saja sebuah kotak
persegi berwarna coklat terkubur disitu , aku hampir lupa kalau aku pernah
menguburnya. perlahan ku buka kotak coklat itu , banyak foto-foto ku bersama
Riri ketika smp , dan puisi-puisi karyaku . tapi , ada satu hal yang membuatku
penasaran , sebuah amplop biru dengan judul Hari
menyedihkan aku sangat kenal tulisan tangan itu , itu tulisan
tanganku tapi rasanya aku tak pernah menulis itu , kurasa aku sudah semakin
pikun . ku buka amplop itu dan mulai
membaca isinya ,
Mom dan Dad bulan ini akan naik Haji
, tapi karena tiba-tiba usaha Dad mengalami penurunan. akhirnya Mom dan Dad memutuskan untuk memakai
uang itu untuk membayar hutang Dad, aku merasa kasihan pada mereka dan berjanji
pada diriku sendiri bahwa suatu saat nanti aku akan membiayai Mom dan Dad untuk
pergi Haji , bagaimanapun caranya .
Hari ini Riri juga menangis ,
mawar putih yang ia rangkai seharian
hancur berantakan . aku berniat untuk merangkai
bunga itu kembali tapi Riri berkata jangan , lalu aku bertanya kenapa ? dan dia
menjawab suatu hari nanti kau akan merangkaikan bunga itu untukku tapi bukan sekarang ucapnya dan aku tersenyum
seraya berkata tentu saja. mungkin itu permintaan Riri padaku , dan menjadi
janjiku untuknya .
Hari ini orang-orang yang kusayangi
bersedih , suatu saat aku akan membahagiakan mereka dengan mewujudkan keinginan
mereka , pasti . 08
maret 2012 Arla
.
Aku tertawa membacanya, ini kubuat 4 tahun yang lalu saat aku berada dikelas 1 smp aku bahkan hampir
lupa pernah berjanji seperti itu , mungkin aku akan menepati janji itu sekarang
. untuk membiayai kedua orangtuaku pergi Haji aku telah memiliki tabungan
khusus yang kubuat sejak aku kelas 1 smp dan tahun ini uangnya akan cukup . aku
merasa sangat senang saat mengetahui itu , beberapa meter dari tempatku berdiri
terdapat sekelompok tanaman mawar putih , aku tahu tuhan menyuruhku untuk
menepati janjiku pada Riri hari ini juga . aku berlari menghampiri bunga itu
dan memetik delapan tangkai bunga lalu merangkainya , hari ini bakal menjadi
hari menakjubkan . aku akan pulang ke rumah dan memberitahu Mom dan Dad bahwa
mereka dapat segera pergi Haji , aku yakin mereka akan berbahagia . aku tak
sabar untuk segera pulang ke rumah . ketika diperjalanan pulang aku melihat
sebuah toko mainan , aku teringat adikku . dan berniat membelikannya sebuah
mainan baru , tapi toko itu disebrang jalan sehingga aku harus menyuruh sopir
taxi berhenti di tepi jalan dan menungguku untuk beberapa saat . jalan raya
hari itu cukup remain dan aku mulai menyebrang , tapi tiba-tiba kepalaku terasa
sangat pusing dan samar-samar aku mendengar suara klakson mobil dan dencitan
rem , selanjutnya aku tak tahu apa yang terjadi .
Aku melihatnya , aku melihat Mom ,
Dad , Riri , dan adikku . mereka semua berada dihadapanku , aku senang karena
aku akan segera memberitahu mereka berita bagus . aku tersenyum pada mereka ,
tapi ada yang aneh dengan mereka . mereka terlihat sedang menangis , ya benar
mereka memang menangis .
“mengapa
kalian menangis ? apa yang terjadi ? “ aku bertanya pada mereka , tapi mereka
menghiraukanku . tiba-tiba aku melihat beberapa perawat lewat dan aku baru
sadar bahwa kami sedang berada di rumah sakit , kapan aku tiba disini ? aku
bingung bukan main , seorang dokter keluar dari sebuah ruangan dan kuharap aku
bisa menemukan jawaban mengapa kami berada disini .
“maaf
pak , anak anda tak dapat diselamatkan ” dokter itu berkata dengan Dad .
“Dad
apa yang dokter ini katakan ? anak Dad yang mana yang tak bisa diselamatkan ?
bukannya anak Dad hanya aku dan Aris ? dan kami berdua ada disini Dad ! “ tapi
Dad tetap saja menghiraukanku , tiba-tiba keluargaku dan Riri masuk ke sebuah ruangan.
dan mereka menabrakku , tunggu .. mereka menabrakku, bukan .. tepatnya mereka
menembusku . aku seperti casper yang sering ditonton Aris pada hari minggu .
dan tiba-tiba firasatku buruk , aku mengikuti mereka dari belakang . benar saja
, aku melihat tubuhku berbaring lemah ditempat tidur.
“maaf pak , tadi anak bapak hendak
pergi ke sebuah toko tapi tiba-tiba dia berhenti ditengah jalan , lalu sebuah
mobil melaju dengan kencang dan menabrak anak bapak . saya sungguh menyesal pak
“ dia sopir taxi yang tadi ku naiki .
“ini
bukan salah bapak , ini sudah takdir tuhan pak . terima kasih sebelumnya “ Dad
berusaha untuk tegar , dan sekarang aku mengerti . aku telah tiada , sebelum
aku sempat menepati janjiku pada mereka . tuhan berkata lain , bahkan tuhan
tidak memberikan ku kesempatan untuk memeluk mereka terakhir kalinya . sekarang
, aku akan menjadi kenangan dan menjadi bagian dari kotak masa laluku . dokter
memberitahu Dad bahwa aku mengidap kanker darah .aku bahkan tak menyadari
mempunyai penyakit itu , disisi lain aku
melihat sopir itu memberikan bunga , tas ,dan kotak masa laluku kepada Riri ,
lalu Riri mengucapkan terima kasih dan memberikan sejumlah uang , tapi sopir
itu menolaknya dan pergi . aku mendekati Riri , ia sedang membuka kotak masa
laluku dan membaca janjiku . ia meraba foto kami ketika duduk dibawah pohon
saat musim panas berlangsung .
“La , kuharap kamu bisa denger aku. aku sangat
beruntung punya sahabat sepertimu , bunga ini akan kusimpan . aku bahkan hampir
lupa pernah berkata seperti itu kepadamu , dan aku akan memberitahu kedua
orangtuamu masalah tabungan yang akan kau berikan kepada mereka . kau tahu hari
ini tanggal berapa ? ini tanggal 8 maret 2015 dan kau memberiku 8 tangkai mawar
putih . sungguh , aku sangat menyayangimu “ Riri menangis .
“ aku juga menyayangimu “ aku berbisik padanya ,
entah ia mendengarnya atau tidak .
Beberapa
bulan kemudian , kedua orangtuaku naik Haji . Riri juga masih menyimpan bunga
dan kotak masa laluku , adikku Aris tak lagi bersedih , ia melanjutkan hidupnya
seperti biasa dan ia mulai terbiasa menjadi anak tunggal. aku berharap ia
dapat terus membahagiakan Mom dan Dad . aku sangat mencintai mereka walaupun
sekarang aku tak dapat lagi bersamanya , selama hidupku aku tak banyak berbuat
untuk mereka. walaupun begitu aku harap mereka akan selalu mengenangku dihati, karena aku akan selalu berada disekitar mereka.
Komentar
Posting Komentar